Demi Medali Olimpiade, Gregoria Bertekad Lebih Stabil Tahun Depan
Gregoria Mariska Tunjung menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Untuk itu, ia pun bertekad tampil lebih stabil tahun depan.
Berdasarkan peringkat kualifikasi Olimpiade di laman BWF per tanggal 28 November, Gregoria Mariska berada di peringkat kedelapan.
Atlet kelahiran Wonogiri itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berada di zona lolos Olimpiade Paris 2024. Pelapis Gregoria, Putri Kusuma Wardani, terlempar jauh di posisi ke-27. Turun satu tingkat dari pekan lalu.
Baca juga: Gregoria Waspadai Faktor Nonteknis di BWF World Tour Finals |
Sesuai aturan kualifikasi bulutangkis di Olimpiade, di masing-masing Komite Olimpiade Nasional (NOC) dapat mengirimkan maksimal dua pemain, jika mereka berada di dalam 16 besar peringkat dunia BWF nomor tunggal. Sementara di sektor ganda, NOC dapat memasukkan maksimal dua pasangan jika mereka berada di delapan besar peringkat duni BWF.
“Kalau dari diriku sendiri memang aku ingin banget pastinya dapat medali (Olimpiade), tapi bagaimana cara untuk bisa ke sana kan (mewujudkan medali) juga harus dibuktikan dengan turnamen-turnamen di tahun depan,” kata Gregoria Mariska Tunjung di Pelatnas PBSI, Cipayung.
“Mungkin aku harus bisa lebih stabil dan mungkin bisa lebih yakin lagi apa yang aku akan bawa nanti ke Olimpiade,” kata Gregoria.
Apa yang dikatakan Jorji, panggilan karib Gregoria Mariska Tunjung, boleh jadi dilatarbelakangi hasil-hasil dalam beberapa turnamen musim ini. Masih banyak turnamen yang hasilnya tak cukup memuaskan meskipun ia sukses meraih dua gelar pada tahun ini yaitu turnamen level 300 Spain Masters dan level 500 Japan Masters.
Baca juga: BWF World Tour Finals 2023: Gregoria Vs 2 Lawan Super Berat |
Seperti di Malaysia Open, India Open, Singapore Open, Indonesia Open, Korea Open, China Open, Denmark Open, French Open, dan China Masters. Dari semuanya Gregoria terhenti di babak 32 dan 16 besar. Untuk bisa konsisten, Gregoria mengatakan sejauh ini sudah mulai mendapatkan treatment khusus menjelang Olimpiade Paris 2024.
“Sejauh ini iya sih tapi dari kitanya sendiri, karena mungkin ditambah dengan turnamen yang banyak, jadi dari PBSI sudah kasih ke beberapa atlet special treatment. Cuma kalau timnya sejauh ini masih ganti-gantian belum ada tim khusus untuk Olympic. Sejauh ini ofisial untuk medis masih ganti-gantian,” ujarnya.
“Lebih ke jadwal recovery. Mungkin kita lebih diutamakan ketimbang yang enggak ikut olympic. Mungkin mereka kan turnamennya enggak sebanyak kita, jadi mungkin ada dua orang yang untuk handle kita. Sementara yang tidak ikut Olympic di-handle sama yang lain,” Gregoria Mariska Tunjung menandaskan.
(mcy/krs)