Board Game, permainan alternatif kaya manfaat
Jakarta (ANTARA News) – Selain monopoli dan ular tangga, ada banyak jenis board game dengan beragam tingkat kesulitan dan jumlah pemain.
Ia mulai mengenal permainan itu saat bermukim di Jerman, dimana board game adalah permainan yang lazim.
Salah satunya Here I Stand, yang dimainkan Brodi bersama lima temannya dari Komunitas Wargame.
Mereka punya tujuan berbeda dan harus memutar otak untuk mengatur strategi terbaik demi meraih tujuannya masing-masing. Bila tujuan itu tercapai maka pemain dinyatakan menang.
Sementara itu, di lantai dua rumah Brodi, ada dua wargamer lain yang memainkan BattleLore, yang tidak sesulit Here I Stand. Dalam waktu tiga puluh menit, pertempuran antara Inggris dan Prancis itu pun berakhir.
Dalam skenario awal BattleLore misalnya, tiap pemain hanya saling bertarung dengan tentara. Namun pada skenario berikutnya pemain dapat memasukkan unsur-unsur baru seperti goblin, monster laba-laba, hingga penyihir yang menambah serunya permainan.
Para wargamer dari Jakarta, Bandung, dan Yogjakarta berkumpul untuk memainkan beragam board game dalam acara yang sudah direncanakan sejak tiga bulan lalu itu.
Sesi bermain rutin dengan wargamer yang berada dalam satu kota biasanya berlangsung mingguan. Namun, untuk bertemu dengan wargamer dari kota yang berbeda, butuh perencanaan yang matang.
Apalagi sebagian wargamer sudah memiliki komitmen lain karena sudah berkeluarga.
Sesi kumpul di Jakarta yang berlangsung pada 9-12 Mei 2013 adalah ajang kedua kalinya bagi wargamer dari beberapa kota setelah tahun lalu diselenggarakan di Yogjakarta.
Kurang populer
Bagi Brodi, board game adalah permainan dengan banyak manfaat yang bisa dilakukan pada waktu luang. Dia menyayangkan permainan itu kurang populer di Indonesia.
Itu membuat mereka langsung memesan board game dari luar negeri, seperti Amerika. Untuk menghemat ongkos kirim, para board gamer menyatukan pesanan mereka dalam satu pengiriman.
Alternatif
Bermain board game juga menimbulkan ketagihan, sama seperti jenis permainan di media lain.
Namun sebagai seorang ayah, Agung menganggap board game memiliki manfaat lebih daripada video game.
Tema sejarah yang diusung sebagian board game juga merupakan santapan lezat bagi para pecinta sejarah seperti Agung.
Board game kerap menjadi sarana mengenalkan sejarah bagi para guru di luar negeri, katanya.
“Kalau main di komputer, nggak bisa nyela, kalau board game, lawannya di depan mata, kita bisa nyela langsung,” canda dia.