Greysia Polii Ungkap Peran Mendiang Kakak di Buku Menembus Garis Batas
Greysia Polii meluncurkan buku biografi Menembus Garis Batas. Buku itu tercipta salah satunya dari berkat mendiang kakaknya, Rickettsia Polii.
Greys, demikian ia karib disapa, mengungkapkan kakak kandungnya lah yang pertama kali memintanya untuk membuat buku tentang perjuangan dan perjalanannya sampai menjadi juara Olimpiade.
Saat itu, Greysia memang tak langsung mengiyakan apa permintaan dari kakaknya. Perempuan berusia 36 tahun itu, merasa belum pantas karena menurutnya semua orang sudah tahu perjalanan kariernya.
Seperti diketahui, Greysia saat berpasangan dengan Meiliana Jauhari di Olimpiade 2012 London sempat terlibat insiden kartu hitam yang membuatnya didiskualifikasi dari multievent terbesar sejagat raya itu.
Greysia kemudian tampil lagi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan pasangan baru, Nitya Krishinda Maheswari. Sayangnya, mereka tersingkir di perempatfinal.
Baca juga: Greysia Polii Resmi Luncurkan Buku Menembus Garis Batas |
Baru lah, saat di Olimpiade Tokyo 2020, saat itu pelaksanaannya mundur ke 2021 karena COVID-19, Greysia/Apriyani Rahayu yang tak diunggulkan sama sekali mampu melangkah jauh. Bahkan sampai mencapai kampiun tertinggi di Olimpiade.
“Memang waktu itu dia (kakak saya) sempat ngomong sama saya bahwa suatu hari nanti memang betul kamu harus buat buku biografi. Tapi kan, ya mungkin teman-teman media di sini semua tahu perjalanan saya, kalau buat buku siapa yang mau baca ya? Orang gagal terus gitu,” ungkap Greysia kepada pewarta.
“Maksudnya, endingnya itu bisa saja seorang atlet tuh dengan tidak jadi juara, apalagi juara olimpiade. Tapi ketika tahu bahwa semangat ini yang pada akhirnya juara dan ada satu achievement, jadinya perkataan kakak saya yang dulu itu akhirnya jadi.”
“Pada akhirnya bahwa kenapa saya ada di sini, ada platform ini, bahwa ini sebagai alat untuk kita sama-sama bisa melihat dari sisi perjuangan seorang Greysia sehingga bisa menembus garis batas masing-masing. Itu yang menginspirasi dan semangat ini yang ingin banget saya disebarkan sampai ke pelosok daerah,” ujarnya.
Greysia sendiri mengakui selain buku, banyak pihak yang ingin menjadikan kisahnya dalam sebuah film. Tapi baginya yang paling penting saat ini ialah blue print.
“Kalau film itu mungkin bonus dan kalau kita ngomong tentang film ataupun sebagainya, audiobooks dan lain -lain, itu kan hanya orang -orang yang punya privilege dapat ya,” tuturnya.
“Tapi untuk jadi blue print-nya itu harus dari sebuah buku. Sebab, buku itu kita bisa tahu isi ceritanya masing-masing. Tidak setengah-setengah. Makanya saya dan Felix terpanggil untuk bisa membagikannya ini sampai ke daerah-daerah, pelosok-pelosok. Selain itu, adik -adik yang di luar sana yang tidak bisa dapat akses bisa mendapatkannya.”
“Jadi semangat ini juga yang ingin ditularkan. Dengan seorang atlet di Indonesia yang semakin hari semakin dapat perhatian, semakin hari semakin didukung karena olahraga adalah salah satu pilar. Semoga ini bisa menjadi motivasi buat atlet-atlet dan teman -teman saya juga untuk bisa menciptakan prestasi -prestasi berikutnya di masa yang akan datang,” Greysia mempertegas.
Sehubungan dengan harapan agar pesan-pesan positif ini sampai ke pelosok Tanah Air, buku ‘Menembus Garis Batas’ akan didonasikan kepada Ikatan Guru Indonesia (IGI), Pustaka Bergerak, perpustakaan daerah, sekolah, dan yayasan. Jika ingin berpartisipasi dalam menjangkau anak-anak di penjuru Nusantara, Anda juga bisa berkontribusi dalam donasi buku melalui bit.ly/mgbcharity.
(mcy/yna)